HOTEL - HOTEL

Bandar Lampung: Hotel Indra Puri, Hotel Sheraton Lampung..:::...Samarinda : Swiss Belhotel Internastional..::::..Balikpapan:Hotel Gran Senyiur

Selasa, 16 Desember 2008

KERATON YOGYAKARTA

Sebagai orang awam tentu saja jika beranggapan bahwa Yogyakarta identik sekali dengan Keraton. Hal itu memang benar karena hampir setiap permasalahan yang terjadi di kota ini, Keratonlah yang akan memberikan jawaban atas kejadian tersebut. Karena daerah ini sebagai Daerah Istimewa Yogyakrta, dengan pusat pemerintahannya adalah Kesultanan. Sehingga wajar saja jika Keraton mempunyai kesakralan bagi masyarakat Yogyakarta pada khususnya.

Dahulu Yogjakarta pernah menjadi Ibukota Indonesia (1946-1949). Dikarenakan adanya berbagai hal, maka Soekarno-Hatta beserta para pemuda yang melakukan pergerakan nasional disaat itu pula memindahkan pusat pemerintahan Indonesia di Kota Jayakarta, sekarang menjadi DKI Jakarta.

Keraton adalah tempat kediaman raja dan ratu tinggal. Arsitektur istana ini adalah Sultan Hamengkubuwono I sendiri, yang merupakan pendiri dari kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat. adalah seorang figur politisi yang terkenal dan merupakan pemimpin Indonesia. Museum ini terdiri dari berbagai Pusaka yang sakral, hadiah dari kerajaan asing, gamelan, kereta kerajaan dan beberapa foto keluarga kerajaan sesuai susunan keluarga. Di dalam Keraton sendiri terdapat sebuah museum yang diperuntukan kepada Sultan Hamengkubuwono X dari Sultan Hamengkubuwono IX.

Beberapa bagian Keraton memiliki makna dan bentuk-bentuk yang unik, diantaranya adalah Pintu Gerbang Donopratopo yang berarti "seseorang dapat dikatakan baik jiia ia selalu memberikan kepada orang lain dengan ikhlas dan mampu menghilangkan hawa nafsu", Kemudian dua patung raksasa yang terdapat di samping, salah satunya berwujud kejahatan dan yang lain berwujud kebaikan. Selain itu, anda juga dapat menyaksikan peninggalan budaya dari kerajaan Keraton yang lain seperti Gedong kuning, Alun-alun Utara, Alun-alun Selatan, mitologi masyarakat mengenai dua buah pohon cemara dan lain sebagainya.(rmb/mi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Galih Gumelar Center is proudly powered by Blogger.com | Template by Galih Gumelar Center