HOTEL - HOTEL

Bandar Lampung: Hotel Indra Puri, Hotel Sheraton Lampung..:::...Samarinda : Swiss Belhotel Internastional..::::..Balikpapan:Hotel Gran Senyiur

Selasa, 16 Desember 2008

Berburu di Pulau Sebesi

Jika anda bandingkan dengan Kepulauan Krakatau, nama Sebesi memang kalah populer. Maklum, selama ini keberadaan Sebesi kurang dipromosikan. Kalau pun pernah disebut-sebut, pulau berpenghuni ini hanya sebagai tempat transit bagi wisatawan sebelum pergi ke Gunung Krakatau.

Pulau seluas 1.600 hektare ini merupakan pulau terdekat dengan gunung yang paling eksotik di dunia itu. Jarak antara Sebesi dengan Gunung Krakatau hanya sekitar delapan mil laut, yang jika ditempuh dengan kapal motor nelayan membutuhkan waktu sekitar satu jam. Keunikan lainnya, di pulau ini anda tak perlu merepotkan diri dalam hal akomodasi. Terdapat penginapan dengan tiga kamar yang dibangun Dinas Promosi, Investasi, Budaya, dan Pariwisata Lampung tahun 1992 dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

Konon, sebelum Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883, kawah gunung di pulau ini justru yang aktif sehingga tidak dihuni. Malah saat itu yang dihuni adalah Pulau Krakatau. Penghuninya berasal dari warga Banten yang tidak mau dijadikan pekerja rodi untuk membangun jalan raya dari Anyer ke Panarukan oleh Belanda. Akibatnya, penduduknya dominan dari Serang, Banten, sehingga bahasa penduduk sehari-hari juga bahasa Sunda Serang.

Babi Hutan
Untuk kembali menggairahkan wisata Sebesi dan Krakatau, saat ini ada kapal reguler yang berlayar dari Dermaga Canti dengan waktu sekitar 1,5 jam, Kalianda, menuju Sebesi setiap pagi dengan tarif Rp. 11.000,- per orang dengan lama pelayaran dua jam. Dari Sebesi, pengunjung bisa menyewa kapal nelayan ke Krakatau dengan tarif Rp. 300.000,- untuk 30-40 orang.

Selain sebagai tempat transit anda menuju Krakatau, Pulau Sebesi sangat potensial dikembangkan menjadi lokasi wisata berburu. Di pulau yang sebagian besar masih berupa hutan ini banyak terdapat babi hutan. Untuk berburu di sini, pemburu tidak perlu berjalan mencari babi. Pemburu cukup membuat gubuk-gubuk di pohon lalu babi dipancing dengan kelapa. Tak lama gerombolan babi akan datang dan tingal ditembak. (sinarharapan.co.id/rmb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Galih Gumelar Center is proudly powered by Blogger.com | Template by Galih Gumelar Center